Presiden Donald Trump menyambut
kembali tiga orang penginjil yang merupakan warga Amerika yang sebelumnya
ditahan oleh Korea Utara. Hal ini dikemukakan oleh Trump melalui akun twitternya.
"Dengan gembira saya
memberitahukan kalian bahwa Sekretaris Negara Amerika Mike Pompeo sedang berada
di perjalanan dari Korea Utara ke Amerika bersama 3 pria luar biasa yang sudah dinanti-nantikan oleh banyak orang," tulisnya.
Pompeo juga menceritakan keadaan buruk yang dialami oleh para tahanan Kristen, Kim Dong Chul, Kim Hak Song dan Kim Sang Duk saat mengunjungi mereka sebulan yang lalu. Awal kebebasan mereka bermula dari persiapan Trump yang menjadwalkan pertemuan bersejarah dengan Kim Jong-un pada awal bulan Mei ini.
Baca juga: Kesepakatan Damai Korsel dan Korut Tercapai, Ini Harapan Terbesar Umat Kristen di Sana
Trump juga menuliskan dalam
Tweetnya bahwa Pompeo akan menjadwalkan pertemuan selanjutnya antara kedua pemimpin negara Amerika dan Korea Utara.
Para penginjil tersebut merupakan
warga keturunan Korea-Amerika, Kim Dong Chul yang ditahan sejak tahun 2015.
Kemudian ada pula Kim Sang Duk yang dikenal sebagai Tony Kim yang menghabiskan
waktu selama satu bulan untuk mengajar di Universitas Sains dan Teknologi
Pyongyang sebelum dirinya ditahan pada tahun 2017 lalu bersama Kim Hak Song.
Ketiganya mengucapkan terima kasih
pada berbagai pihak yang telah mendoakannya, ucapan ini disampaikan oleh
Departemen Luar Negeri ketika pesawat mereka berhenti di Alaska.